
Banyuwangi – Ribuan warga memadati Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, pada Minggu (6/4/2025), untuk mengikuti perayaan tahunan Grebeg Kupat Sewu. Tradisi yang digelar setiap bulan Syawal ini menjadi wujud syukur masyarakat usai menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan merayakan Idul Fitri.
Puncak acara ditandai dengan prosesi pembagian ketupat yang telah dirangkai membentuk gunungan. Ribuan ketupat tersebut dibagikan secara gratis kepada warga sebagai simbol keberkahan, kebersamaan, dan semangat berbagi rezeki.
Kemeriahan Grebeg Kupat Sewu diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan kirab budaya keliling desa. Nuansa tradisional kian terasa berkat iringan drumband, seni terbang, dan lantunan sholawat yang menjadi ciri khas budaya Banyuwangi.
Kepala Desa Singolatren, Apandi, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh warga dan panitia atas terselenggaranya acara ini.
“Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang kaya makna. Tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur, tapi juga mempererat kebersamaan antarwarga. Semoga bisa terus kita lestarikan dan menjadi agenda budaya tahunan yang membanggakan bagi Singolatren,” ungkapnya.
Tak hanya sarat nilai religius dan budaya, Grebeg Kupat Sewu juga dinilai berpotensi menjadi daya tarik wisata lokal. Pemerintah desa berharap ke depannya tradisi ini dapat masuk dalam kalender event budaya resmi Kabupaten Banyuwangi.