Kalapas Banyuwangi Tegaskan Pemberantasan Halinar dan Perkuat Program Ketahanan Pangan

Mediaku.co.id,

BANYUWANGI – Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, mengumpulkan seluruh warga binaan di Lapangan Blok Timur, Rabu (19/2). Pertemuan ini menegaskan komitmen Lapas dalam memberantas peredaran handphone, pungutan liar (pungli), serta narkoba (halinar).

Dalam kesempatan tersebut, Mukaffi juga memaparkan rencana pengembangan program ketahanan pangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang akan melibatkan warga binaan secara aktif. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kemandirian pangan serta membekali warga binaan dengan keterampilan wirausaha yang bermanfaat setelah mereka bebas.

Komitmen Tegas Berantas Halinar

Mukaffi menegaskan bahwa Lapas Banyuwangi tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran, terutama yang berkaitan dengan penyelundupan handphone, praktik pungli, dan peredaran narkoba. Ia meminta seluruh warga binaan untuk mematuhi aturan yang berlaku demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang melanggar aturan. Keamanan dan ketertiban adalah prioritas utama,” tegasnya.

Sebagai bentuk transparansi, Kalapas juga membuka ruang pengaduan bagi warga binaan yang mengalami atau mengetahui adanya pungutan liar oleh petugas. Mukaffi menekankan bahwa semua layanan di Lapas Banyuwangi diberikan secara gratis.

“Jika ada petugas yang meminta biaya untuk layanan tertentu, segera laporkan kepada kami agar bisa segera ditindak sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Untuk memastikan warga binaan tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga secara legal, Lapas Banyuwangi akan menambah fasilitas warung telekomunikasi (wartel). Selain itu, sistem perekaman percakapan juga akan diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan.

“Kami juga akan menyesuaikan tarif wartel agar lebih terjangkau dan terus melakukan evaluasi agar layanan ini semakin optimal,” ujar Mukaffi.

Pemberdayaan Warga Binaan Lewat Ketahanan Pangan dan UMKM

Selain fokus pada pemberantasan halinar, Lapas Banyuwangi juga mengembangkan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan hibah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk memberdayakan warga binaan melalui pelatihan pertanian dan keterampilan wirausaha.

“Kami akan menjaring warga binaan yang memenuhi syarat untuk mengikuti pembinaan pertanian sebagai bagian dari program ketahanan pangan. Ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” jelas Mukaffi.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan Lapas, tetapi juga memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan. Selain itu, Lapas Banyuwangi akan mengembangkan sektor UMKM dengan membantu produksi dan pemasaran produk hasil karya warga binaan.

Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para warga binaan yang hadir. Mereka menyambut baik berbagai inisiatif yang disampaikan Kalapas, terutama dalam pengembangan keterampilan yang dapat menjadi modal saat kembali ke masyarakat.

“Saya berharap program ini bisa menjadi bekal saya saat bebas nanti. Dengan keterampilan yang diperoleh, saya bisa memulai usaha sendiri,” ujar salah satu warga binaan.

Menciptakan Lapas yang Aman dan Produktif

Dengan berbagai langkah ini, Lapas Banyuwangi terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman, tertib, dan produktif. Tidak hanya menegakkan aturan dengan tegas, tetapi juga membuka peluang bagi warga binaan untuk mengembangkan diri dan menjadi lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pembinaan.

Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Lapas lain dalam mengelola sistem pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada keamanan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para warga binaan dan masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *