Banyuwangi, 28 Mei 2025 — Setelah melakukan pencarian selama empat hari, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jasad korban kecelakaan laut KM Sumber Wangi di perairan Selat Bali. Jenazah atas nama Heri (50) ditemukan mengapung sekitar tiga mil laut dari Dermaga Perikanan Muncar, tepatnya di wilayah perairan Sembulungan, pada Rabu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Penemuan ini sekaligus menandai berakhirnya operasi pencarian yang berlangsung sejak kapal tersebut tenggelam beberapa hari lalu. Informasi awal penemuan jasad disampaikan oleh nelayan lokal bernama Jalal yang melihat sosok tubuh terapung di laut.
Respons cepat tim SAR yang sudah siaga sejak pagi langsung dilakukan untuk mengevakuasi korban. Operasi SAR kali ini melibatkan koordinasi dari berbagai instansi seperti TNI AL Pos Angkatan Laut (Posal) Muncar, Basarnas, BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Polairud Polresta Banyuwangi, KP Todak 01, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Berbagai fasilitas pendukung digunakan selama operasi, antara lain satu unit sekoci Basarnas, ambulans dari Koin Duafa, serta kendaraan taktis dari Posal Muncar, Basarnas, dan BPBD demi memastikan efektivitas pencarian.
Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut (T) Pungky Pradita, memberikan apresiasi atas sinergi dan kerja keras semua pihak yang terlibat. “Penemuan korban merupakan hasil kerja sama solid dan dedikasi tinggi seluruh unsur SAR dalam misi kemanusiaan ini. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga diberi ketabahan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., yang menekankan kesiapsiagaan TNI AL dan mitra penyelamat di wilayah pesisir. “Kami akan terus mengutamakan respons cepat setiap terjadi insiden kemaritiman karena keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tegas Danlanal.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di perairan Selat Bali beberapa hari terakhir relatif stabil dengan gelombang laut berkisar 0,5-1,5 meter, mendukung kelancaran operasi SAR.