google.com, pub-4375986082230734, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Nelayan Hilang di Perairan Probolinggo Ditemukan Meninggal Dunia

BANYUWANGI – Upaya pencarian terhadap nelayan hilang akibat kecelakaan laut di Perairan Gending, Kabupaten Probolinggo, akhirnya membuahkan hasil. Prajurit TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi melalui Pos TNI AL (Posal) Mayangan, bersama Tim SAR gabungan, berhasil menemukan jenazah korban bernama Abdul Hanis (45), seorang nelayan asal Probolinggo, dalam kondisi meninggal dunia, pada Rabu (14/5/2025) pagi.

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 09.45 WIB, berjarak kurang lebih 9,69 kilometer dari titik lokasi kejadian pertama. Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Randu Putih sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Operasi pencarian dilakukan sejak korban dilaporkan hilang di tengah laut saat sedang melaut. Tim SAR gabungan terdiri dari unsur Posal Mayangan TNI AL, Basarnas, Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta masyarakat nelayan setempat yang secara sukarela turut membantu pencarian.

Selama operasi, tim mengerahkan perahu karet, kapal patroli, serta alat navigasi untuk memindai area laut yang dicurigai menjadi lokasi hanyutnya korban.

Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., melalui Danposal Mayangan Letda Laut (S) Nur Hasan, menyampaikan bahwa keberhasilan operasi ini adalah bentuk nyata dari sinergi dan respons cepat semua elemen dalam menghadapi musibah kemanusiaan di laut.

“Ini bukan sekadar operasi pencarian, tetapi wujud tanggung jawab dan komitmen kami dalam menjaga keselamatan warga di wilayah perairan. TNI AL tidak hanya hadir dalam konteks pertahanan, tetapi juga sebagai pelindung masyarakat maritim. Tanpa dukungan semua pihak, terutama sinergi unsur SAR dan partisipasi aktif nelayan setempat, operasi ini tidak akan berjalan efektif,” tegas Letda Hasan.

Dalam kesempatan tersebut, pihak TNI AL juga mengimbau para nelayan agar selalu memperhatikan faktor keselamatan saat melaut, seperti menggunakan alat pelampung, membawa alat komunikasi, dan memantau prakiraan cuaca sebelum berangkat.

Kejadian ini menjadi pengingat serius, bahwa keselamatan di laut harus menjadi prioritas utama. Kondisi cuaca yang kerap berubah secara ekstrem serta keterbatasan peralatan keselamatan sering menjadi pemicu utama jatuhnya korban jiwa di sektor perikanan tradisional. (rag)